Dalam shalat ada beberapa rahasia, seperti dalam gerakan dan bacaannya.
1. Gerakan-gerakan dalam shalat.
Ketika telah melakukan 1 raka’at dalam shalat, sesungguhnya sudah
melakukan satu putaran yang terdiri atas 1 kali ruku’ dan 2 kali sujud.
Saat ruku’ membentuk 90o dari posisi berdiri tegak. Sedangkan pada sujud
membentuk sudut 90o + 45o = 135o dari posisi tegak, sehingga 1 ruku
ditambah 2 sujud adalah 90o + 135o + 135o = 360o atau dapat disebut 1
lingkaran penuh.
Tetapi ada shalat yang satu raka’atnya
terdiri atas 2 ruku’ dan 2 sujud yaitu shalat gerhana. Aisyah r.a.
berkata, “Pada masa Rasulullah SAW masih hidup pernah terjadi gerhana
matahari. Maka Rasulullah SAW menyuruh orang banyak shalat berjama’ah.
Setelah mereka berkumpul, Rasulullah SAW datang lalu bertakbir dan
shalat 4 kali ruku’ dan 4 kali sujud dalam 2 raka’at (Shahih Muslim).
Perputaran dalam Shalat Gerhana yang terjadi atas 2 raka’at dengan 4 ruku’ dan 4 sujud dihitung sebagai berikut:
Raka’at 1 = 360o + 90o (karena 2 kali ruku’)
………… = 0o + 90o = 90o
Raka’at 2 = 360o + 90o (karena 2 kali ruku’)
………… = 0o + 90o = 90o +
………… = 180o = Garis lurus
makanya dalam Shalat Gerhana berarti membentuk sudut 180o atau garis
lurus. Hal ini sama dengan posisi matahari, bumi dan bulan saat terjadi
gerhana, yaitu membentuk 1 garis lurus.
Dalam shalat mayat, tidak ada ruku’ dan sujud sebagai simbol dari tidak adanya gerakan.
2. Bacaan Takbir (Allahu Akbar) dalam shalat.
Selain gerakan-gerakan shalat, rahasia shalat yang lain yaitu bacaan
takbir yang diucapkan pada waktu shalat mempunyai kesan bilangan yang
dapat memperkuat rasa iman pada Allah.
a. Pada shalat lima waktu dan shalat sunnah Rawatib.
Dalam shalat lima waktu, ada 94 bacaan takbir yaitu:
Subuh = 11
Dhuhur = 22
Ashar = 22
Maghrib = 17
Isya’ = 22 +
Jumlah = 94
Pada shalat sunnah Rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat
fardhu ada 7 waktu. Shalat sunnah tersebut ada 2 raka’at, berarti ada 11
bacaan takbir. Karena jumlah shalat sunnah rawatib ada 7 waktu, maka 7 x
11 = 77.
Berarti apabila dijumlahkan antara bacaan takbir dalam shalat fardhu dan
shalat sunnah Rawatib yaitu 94 + 77 = 171. Sedangkan 171 merupakan
perkalian 9 dengan 19 (9 x 19 = 171).
Angka 19 merupakan angka yang laur biasa, karena di dalam al-Qur’an kalimat Bismillahirrahmanirrahim juga berjumlah 19 huruf.
b. Pada shalat Tarawih dan Witir.
Pada shalat Tarawih ada 2 raka’at, berarti jumlah takbir ada 11. maka 8
raka’at ada 4 x 11 = 44 dan witir ada 16, jadi witir dan tarawih ada 60
takbir (44 + 16 = 60). Dalam 29 hari Ramadhan ada sebanyak 1740 (60 x 29
= 1740).
c. Pada shalat Ied.
Ucapan takbir dalam raka’at pertama 7 kali dan raka’at kedua 5 kali.
Berarti dalam shalat Ied ada 23 takbir (7 + 5 + 11 = 23), maka pada dua
shalat Ied (Fitri dan Adha) ada 46 takbir (2x 23). Bila dijumlahkan
dengan shalat tarawih dan witir, maka ada 1786 takbir (1740 + 46 =
1786), dan 1786 tersebut merupakan perkalian dari 19 x 94.
Itu alasan mengapa ada 7 dan 5 = 12 pada shalat Ied, sehingga pada
shalat Ied ada 23. Dan itu pula mengapa witir yang 3 tidak memakai
tahiyat, sehingga menjadi 16. keduanya turut membentuk bilangan 19 x 94.
jadi jawabannya karena keseimbangan kalimat takbir, bahwa bilangan
takbir pada tarawih, witir, dan 2ied , jika dibagi dengan bilangan
takbir pada shalat lima waktu, hasilnya 19 yang adalah jumlah huruf
Bismillahirrahmanirrahim (1786: 94 = 19).
d. Bilangan setahun Allahu Akbar.
Dari 17 raka’at (shalat lima waktu) ada 94 takbir, dari yang 14 raka’at
(shalat sunnah rawatib) ada 77 takbir. Raka’at ini jumlahnya 17 + 14 =
31. Jika bilangan takbir keduanya dikalikan 19 dan ditambahkan dengan
31, maka jumlahnya adalah faktor 19 dari takbir yang kita ucapkan selama
1 tahun.
Dari 17 ada 94 x 19 = 1786
Dari 14 ada + 77 x 19 = 1463
Jumlah 31 = 31 +
Jumlah = 3280
Bilangan 3280 ini adalah faktor 19 dari jumlah takbir yang kita ucapkan
dalam 1 tahun. Jadi, takbir yang kita ucapkan dalam 1 tahun adalah 3280 x
19. Buktinya:
1. Setahun untuk tarawih, witir dan 2 ied sudah kita hitung yaitu 94 x 19.
2. Sehari untuk shalat lima waktu dan shalat sunnah rawatib juga sudah
kita hitung yaitu 9 x 19. Setahun (Qomariyah) ada 354 hari. Jadi,
setahun = 354 x 9 x 19 = 3186 x 19. Makak jumlah keseluruhan = (3186 +
194) x 19 = 3280 x 19.
Pada takbir di pagi hari raya sebelum shalat, cukup 4 x lalu shalat.
Lafadh Allahu Akbar 3 kali, Laa Ilaha Illallah Wa Allahu Akbar, Allahu
Akabar Wa Lillahil Hamd. Berarti ada 5 Allahu Akbar. 4 x 5 = 20. Untuk 2
ied, 2 x 20 = 40. bila bilangan 40 ini kita tambahkan pada takbir yang
kita ucapkan dalam shalat satu tahun = 40 + 3280 x 19 = 62360. Jadi,
minimum kita 1 tahunnya mengucapkan takbir sebanyak 62360.
Sumber :
ariffadholi.blogspot.com