Wudhu adalah ritual yang mengutamakan unsur
kesehatan. Bagian-bagian yang dibasuh merupakan titik-titik penting
peremajaan tubuh. Di lain pihak juga merupakan pintu masuk bagi ribuan
kuman,virus, dan bakteri. Bagaimana wudhu menangkalnya?
Stimulasi Titik Biologis
Dalam sebuah artikel yang ditulis Dr. Magomedov,asisten pada lembaga
General Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy
dijelaskan bagaiman wudhu dapat menstimulasi/merangsang irama tubuh
alami. Rangsangan ini muncul pada seluruh tubuh,khususnya pada area yang
disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titk aktif biologis.
Menurut riset ini,BASes mirip dengan titik-titik refleksologi Cina.
Bedanya,terang Dr. Magomedov,untuk menguasai titik-titik refleksi
Cina dengan tuntas paling tidak dibutuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan
dengan praktik wudhu yang sangat sederhana. Keutamaan
lainnya,refleksologi hanya berfungsi menyembuhkan sedangkan wudhu sangat
efektif mencegah masuknya bibit penyakit.
Menurut peneliti yang juga menguasai ilmu refleksologi Cina ini,61
dari 65 titik refleks Cina adalah bagian tubuh yang dibasuh air wudhu.
Lima lainnya terletak antara tumit dan lutut,dimana bagian ini juga
merupakan area wudhu yang tidak diwajibkan.
Sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan saraf yang
ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep
pengobatan modern adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan
air sebagai media penyembuhan.
Membasuh area wajah misalnya,pijatan air akan memberi efek positif
pada usus,ginjal, dan sisitem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki
kiri berefek positif pada kelenjat pituitari. Di telinga terdapat
ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi
sakit.
Hancurkan Penyusup
Dari sudut pandang pengobatan medis,Mokhtar Salem dalam bukunya
Prayers: a Sport for the Body and Soul menjelaskan bahwa wudhu bisa
mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh
bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit.
Cara paling efektif mengeyahkan resiko ini adalah membersihkannya secara
rutin. Berwudhu lima kali sehari adalah antisipasi yang lebih dari
cukup.
Menurut Salem,membasuh wajah meremajakan sel-sel kulit muka dan
membantu mencegah munculnya keriput. Selain kulit,wudhu juga meremajakan
selaput lendir yang menjadi gugus depan pertahanan tubuh. Peremajaan
menjadi penting karena salah satu tugas utama lendir ibarat membawa
contoh benda asing yang masuk kepada 2 senjata pamungkas yang sudah
dimilki oleh manusia secara alami,limfosit T(sel T) dan limfosit B(sel
B).Keduanya bersiaga di jaringan limfoid dan sistem getah bening serta
mampu menghancurkan penyusup yang berniat buruk terhadap tubuh.
Bayangkan jika fungsi mereka terganggu. Sebaliknya, wudhu meningkatkan
daya kerja mereka.
Pintu masuk lain yang tak kalah penting adalah lubang hidung. Dalam
wudhu disunnahkan menghirup air kedalam hidung dan kemudian
mengeluarkannya. Cara ini adalah penangkal efektif ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut),TBC, dan kanker nasofaring secara dini.
Kita sebagai seorang muslim sangat dianjurkan untuk selalu mengambil
air wudhu ketika sedang berhadast. Tidak hanya pada waktu sholat,tetapi
juga di waktu yang lain. Salah satunya ketika hendak membaca
Al-Qur’an,setelah mengantarkan jenazah,bangun dari tidur ataupun ketika
sedang mengantuk.
Selain fungsi fisiologis,wudhu juga efektif mengendalikan emosi.
Setiap kali mersa ingin marah, seorang muslim sangat dianjurkan untuk
mengambil air wudhu untuk mendinginkan pikiran dan menentramkan hati.
Apa pun yang yang telah diperintahkan oleh Allah tentu memberi banyak
manfaat dan solusi tanpa meninggalkan resiko.Oleh karenanya,mari sebagai
seorang muslim kita budayakan kebiasaan untuk selalu berwudhu dalam
keseharian kita.Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu
membersihkan diri.